SOLIDARITAS KEBERSAMAAN
DaisypathAnniversary Years Ticker
Your Ad Here

  Rabu, Oktober 01, 2008

Minal Aidin Wal Faizin




Lihat Kartu Ucapan Lainnya
(
KapanLagi.com)

Taqabbalallahu minnaa wa minkum
Minal aidin wal waizin
Mohon ma'af kami atas segala salah dan khilaf
Semoga kita dijauhkan dari segala unsur yang bisa mengotori hati, dan semoga fitrah sejati senantiasa ada di sepanjang nafas dan langkah kita semua...

  Selasa, September 30, 2008

Ultah Feldy ke-3...


Sabtu, 27 Sep '08... junior no. 2 kami ber-ulang tahun... ultah ke-3... udah semakin gede dan cowok banget, pintar, ceriwis, aktif, ekspresif, dan aksinya suka meledak-ledak (tapi bukan suka marah2 lo:). Acaranya dirayain sederhana di rumah setelah berbuka puasa dan sholat Maghrib.

Ada sedikit cerita menarik sebelum hari H. Kebetulan bro adi-adi, temen satu forum di KLI (Klub LEGO Indonesia), pada minggu itu buka 'lapak' jual set2 yang menarik. Alhasil, langsung deal ambil set 7945 & 7732, dan dikirim... untungnya, barang nyampe sehari sebelum ultah Feldy, so kami bisa bikin surprise kasi hadiah LEGO buat Feldy...

Foto-foto dan berita acara selengkapnya bisa dilihat di posting istri saya ya... ;)

  Kamis, Juni 26, 2008

Farrell 'Wisuda' TK


Sabtu, 7 Jun '08... Kami menghadiri 'wisuda' Farrell dalam acara Pelepasan & Pentas Seni Siswa TK B YPPSB 2007 - 2008 yang bertempat di Balai Pertemuan Swarga Bara (BPSB). Tidak terasa 2 tahun pembelajaran Farrell di TK telah usai... rasanya baru kemaren saya mengantar Farrell masuk TK untuk pertama kalinya. Saya teringat saat itu siap menerima apabila Farrell tinggal kelas di TK-nya, mengingat keterbatasan kemampuan bicara Farrell saat itu. Syukur Alhamdulillah, terapi 1 bulan di Jogja + kesabaran kami (terutama istri) untuk meneruskan terapi + atas kemurahan Allah SWT tentunya... membuat Farrell tambah percaya diri & memiliki kemampuan melebihi harapan kami.

Acara perpisahan tersebut berjalan lancar dan menarik. Seluruh siswa yang berasal dari 9 kelas 'unjuk gigi' menampilkan lagu, sajak/pantun, tari, dan drama dengan penuh antusias di atas panggung. Farrell sendiri dengan beberapa teman kelasnya menampilkan tarian Melayu diiringi lagu "Cindai" (lihat posting istri saya).

  Kamis, Mei 29, 2008

Membuka File Konfigurasi (*.ini)


Solusi di bawah ini bisa Anda gunakan ketika menemui tampilan error (lihat gambar) saat membuka file konfigurasi (*.ini).

Buka jendela Registry Editor, lalu ubah parameter berikut:

HKEY_CLASSES_ROOT\inifile\shell\open\command
Ubah dari "%SystemRoot%\system32\NOTEPAD.EXE %1" menjadi "%SystemRoot%\system32\NOTEPAD.EXE"

HKEY_CLASSES_ROOT\inifile\shell\print\command
Ubah dari "%SystemRoot%\system32\NOTEPAD.EXE /p %1" menjadi "%SystemRoot%\system32\NOTEPAD.EXE /p"

Thanks to sashi krishna @ MSDN Forums!

  Kamis, Mei 01, 2008

Mulai Posting Lagi...


Sepanjang tahun ini praktis saya baru menyampaikan 2 posting dan bahkan 3 bulan terakhir tanpa posting baru. Padahal ada banyak hal yang ingin diceritakan, dimana beberapa sudah dirangkum dalam tulisan istri saya di blognya, seperti: libur Lebaran di Manna (Bengkulu), trip ke Jogja akhir tahun 2007 dalam rangka menghadiri pernikahan adik saya (Emil), lalu info seputar kegiatan lanjutan baksos Kagama di Kenyamukan, business trip ke Jakarta medio Januari dan awal Maret 2008, jalan2 (lagi) ke Jogja untuk menghadiri pernikahan adik saya yang perempuan (Pita), kegiatan Musda & Temu Kangen Kagama di Teluk Lombok, dll., termasuk pengen memasukkan resensi film "Ayat Ayat Cinta". Belum lagi beberapa kegiatannya anak-anak baik di sekolah maupun di rumah. Bahan foto dan videonya masih 'teronggok' menunggu diolah dengan tulisan untuk menjadi posting yang layak saji.

Uh, menulis memang tidak semudah yang dibayangkan. Kadang saya iri melihat para blogger yang rajin memposting tulisannya. Termasuk 'iri' sama istri saya yang bisa menuangkan isi kepala dan pengalamannya menjadi sebuah tulisan yang apik & runut dalam waktu relatif singkat.

Nggak mood menulis? Mungkin saja, atau memang saya tidak ada bakat (ato males?) menulis? Hmm, barangkali ya, he..he..he.. Kalo posting yang ada cuman mencomot tulisan/artikel orang laen mungkin term blog untuk media ini perlu saya review ulang :)

  Jumat, Februari 01, 2008

Soeharto dan Pinochet


Oleh: Santoso

Awal Mei tahun lalu saya berkabar ke teman lama, "Aku mau ke Cile. Siapa tahu mau titip gambar makam Allende." Saya memberitahu karena teman itu pernah secara guyon menyatakan ingin ke Cile. Ia bukan peminat backpacking. Keinginan itu semata-mata imbas dari skripsi yang pernah ia tulis. Ia mengambil kasus Chile, salah satu rujukannya terjemahan disertasi (kini Prof.) Arief Budiman. Teman itu membalas begini, "Good luck. Terima kasih dan tak perlu kawan. Tengok saja makam Pinochet, siapa tahu bisa untuk model makam Soeharto." Rupanya ia belum tahu makam Pinochet itu tak ada.

Seusai dilepas dengan upacara militer (Des. 2006), jasad Pinochet dibawa ke krematorium. Perabuan dipilih karena lebih cocok dengan situasi politik Cile. Jika dimakamkan, Pinochet-ois khawatir makam itu akan jadi sasaran vandalisme para seteru mereka. Bisa saja ini dianggap hukum karma. Mengapa? Jenderal yang semasa berkuasa gemar menebar teror itu giliran terteror ketika ia tak punya kuasa apa-apa atas tubuhnya lagi.

Ini berbeda jauh dengan jasad Allende yang berbaring tenang di Cementario General (pemakaman umum), kira-kira 2 km di utara istana La Moneda, Santiago. September 1973, pemerintah sah Allende dijatuhkan oleh kudeta militer yang disponsori Amerika dan CIA. Pinochet, waktu itu panglima militer, memberlakukan tahanan rumah bagi Allende. Ketimbang menjadi tahanan, presiden terguling memilih bunuh diri. Itu yang versi resmi, versi lain menyebut Allende dihabisi tentara Pinochet.

Di peta politik, Pinochet kerap disejajarkan dengan Soeharto. Kudeta militer atas pemerintahan kiri di Cile mirip kudeta merayap di Jakarta. Allende yang sosialis mirip Soekarno, sementara posisi Pinochet sama dengan posisi Soeharto. Nama sandi untuk perebutan kekuasaan itu operasi Jakarta!
Setelah jadi orang nomor satu, langkah-langkah mereka berdua juga seirama. Pinochet membersihkan Cile dari kaum kiri lewat penculikan dan penghilangan paksa. Fokus pemerintahnya pembenahan ekonomi. Yang paling diuntungkan kebijakannya adalah kelas menengah. Di tiap kesempatan, Pinochet selalu mengulang misinya membebaskan Cile dari komunisme. Bukankah yang terakhir ini juga senjata ampuh Soeharto untuk melumpuhkan yang berbeda pendapat dengannya?

Pinochet tumbang 1990 lewat referendum. Komisi independen yang dibentuk telah mengedus seluruh kejahatannya dan menyusun daftar dosanya. Upaya kejaksaan menyeret Pinochet ke pengadilan gagal. Sebagai anggota parlemen, sang mantan diktator punya kekebalan hukum. Kesempatan bagi kejaksaan muncul setelah Pinochet pensiun. Tapi lagi-lagi Pinochet lolos. Mengapa? Ia tak layak diadili, begitu kata dokter, karena kondisi kesehatannya!

Ketika mangkat, angin politik Cile telah berganti arah. Michelle Bachelet, Presiden Cile sekarang, ayahnya adalah salah satu korban rezim Pinochet. Ia tak keberatan jika militer hendak memberikan penghormatan. Di luar itu tak ada hari berkabung nasional. Juga tidak ada pengibaran bendera setengah tiang. Alasannya, Pinochet jadi presiden bukan lewat Pemilu! Bandingkan dengan penetapan 7 hari berkabung nasional sebagai ungkapan dukacita atas meninggalnya Soeharto yang terkesan 'mikul kedhuwuren dan mendhem kejeron'.

Di hari penguburannya, jasad Haji Muhammad Soeharto lebih beruntung ketimbang jasad Augusto Jose Roman Pinochet Ugarte. Setidaknya dalam hal-hal yang terlihat mata telanjang. Ia bisa ditanam di makam keluarga yang telah lama disiapkannya. Dulu makam itu hanya bisa dibicarakan sembunyi-sembunyi. Kabarnya, Soeharto ingin membangun di tempat yang lebih tinggi tapi selalu gagal karena fondasinya runtuh. Kata orang Jawa, kuwalat karena mau lebih tinggi dari makam Pangeran Samber Nyawa. Maka jadilah makam di ketinggian 666,6 m. Penggemar film horor tahu persis simbol apa tiga angka enam berjajar itu!
Des Alwi menyebut upacara pemakaman Soeharto yang terbesar di tanah air. Saya tidak sependapat dengan opini itu. Ungkapan dukacita rakyat (Yogya) melepas HB IX Oktober 1988 (?) jauh lebih megah, menyentuh dan sepi dari kontroversi peran kesejarahannya.

Di luar banyaknya kemiripan, warisan Soeharto dan Pinochet amat berbeda. Stabilitas dan keamanan di zaman Orde Baru yang kerap menyebarkan virus SARS ternyata semu. Setelah lengseng keprabon madeg (p/b)andito, ibu pertiwi telah menjadi Indonesia yang morat-marit dan penuh luka. Sedangkan Cile saat ini adalah negara paling makmur dan paling aman di Amerika Latin. Pendapatan per kapita Cile setahun sekitar US$12.700 (tahun 2006). Bandingkan dengan Indonesia yang baru sekitar US$1.663 (tahun 2006). Kemakmuran Cile memang bukan semata-mata buah dari pemerintahan Pinochet tapi sentuhan tangan besinya memberi sumbangan berarti.

Cile sudah setara dengan negara-negara Eropa. Tahun lalu saya berkesempatan menyusur hampir separuh panjang negara dari perbatasan Bolivia hingga ibukota Santiago. Semua serba rapi, nyaman, aman, teratur, dan tentu saja mahal! Pokoknya beda jauh dari negara-negara Latin lain.
Saat singgah di La Serena saya sempatkan membalas email teman lama tadi. Saya tulis, "Aku lagi di kota tercantik Cile, kota yang mendapat identitas tambahan dari Gabriela Mistral, peraih nobel sastra. Besok ke Santiago. Targetku hanya ke Museo Solidaridad de Salvador Allende."

Akhir Juni 2007 itu Santiago sedang dibungkus musim gugur. Sejak terang tanah hingga datang gelap, warna langit tak berubah. Angin berhembus kencang, di mana-mana orang bermantel tebal berjalan bergegas. Ke luar dari terminal metro (subway) Estacion Central saya ikuti jalan Matecana. Dapat sekitar 1,5 km di sebelah kiri ada kompleks taman umum. Saya ambil simpang ke arah kanan hingga sampai di jalan Herera no. 360. Di mana tempat penjualan tiket? Mengapa terlihat sepi? Di secarik kertas ada pemberitahuan museum Salvador Allende telah pindah ke jalan America!
Tengah hari sudah lewat, padahal besok saya mesti siap di bandara pagi-pagi. Agak muskil bisa menemukan museum itu dalam 2 jam. Saya balik kanan, mampir dan rehat sejenak di taman umum. Di tengah cuaca yang tidak bersahabat untuk tubuh tropis saya serasa mendapat hiburan. Di beberapa tempat terbaca corat-coret 'viva Allende'.


Salam dari Sangatta
30-Januari-2008

  Rabu, Januari 02, 2008

Jangkrik


Oleh: Eddi Santosa - detikcom - 02/01/2008 05:27 WIB

Den Haag - Gambar korban banjir di Jawa Timur muncul di tv Belanda, seperti jangkrik-jangkrik digelontor air, tergenang seleher, terapung berusaha bertahan hidup. Ah, biarin saja.

Kalimat "Ah, biarin saja" itu mengejutkan saya. Sebab biasanya masyarakat Belanda gampang tersentuh untuk membantu kemanusiaan. Apalagi kalau ada gambar-gambar dramatis. Saat tsunami Aceh, hingga gempa Jogja dan Klaten bantuan masih mengalir.

Rupanya mereka sudah mulai bosan. Lagi-lagi Indonesia, lagi-lagi Indonesia. "Apa saja kerja pemimpin kalian?" Pleng. Hingga hari ini tak ada aksi penggalangan dana, kecuali dari kita sendiri. Longsor dan air Bengawan Solo yang meluap itu di mata mereka bisa ditaklukkan, seperti mereka menaklukkan Laut Utara. Itu bukan bencana alam, tapi ketidakbecusan penyelenggara negara sebagai manajernya rakyat.

Masih ingat teriakan Menkeu bahwa per September 2007 Rp 10 triliun duit negara dihamburkan untuk perjalanan dinas, Rp 5 triliun lebih banyak dari periode sama tahun sebelumnya? Jika dan jika saja uang itu digunakan untuk menata daerah aliran sungai (DAS)? Ibarat Bapak, duit banyak salah umpak, anak-anak nglerak.

Tapi seperti yang sudah-sudah, kilik-kilik seperti ini sama saja seperti situasi main jangkrik. Para pelaku tetap keasyikan tak peduli, apapun kata orang. Sayangnya rakyat yang sekarang jadi korban pun gampang dilena dengan kilik-kilik. Jadi jangkrik juga. 2008 sudah mulai. Buktikan saja nanti.