SOLIDARITAS KEBERSAMAAN
DaisypathAnniversary Years Ticker
Your Ad Here

  Rabu, Februari 28, 2007

Resensi Buku: Ahmadinejad!


Detail Buku
Judul: Ahmadinejad! David di Tengah Angkara Goliath Dunia
ISBN: 979-114-005-7
Penulis: Muhsin Labib, Ibrahim Muharam, Musa Kazhim, Alfian Hamzah
Penerbit: Hikmah
Terbit: Agustus 2006
Isi: 287 halaman


Buku ini membeberkan semua fakta-fakta sejarah negara yang bernama Iran --semenjak rezim monarki Syah Reza Pahlevi, revolusi Islam Imam Khomeini hingga saat ini-- dengan Ahmadinejad di baliknya. Dijelaskan juga peran Ahmadinejad semasa revolusi, menjadi gubernur Ardabil dan walikota Teheran hingga menjadi presiden Republik Islam Iran.

Pribadinya adalah pemikir & pejuang yang mempunyai sifat/watak kombinasi dari: sederhana, lugas, berani, keras, dan bertanggung jawab. Kekuasaan yang dimilikinya digunakan secara bijaksana. Hampir tidak mempunyai kepentingan apapun kecuali semata-mata untuk kepentingan rakyat Iran. Keberaniannya melawan ketidakadilan global membuat dirinya disorot oleh semua pihak. Saya sendiri 'ngeri' membayangkan apabila memanggul peran seperti Ahmadinejad.

Prinsipnya yang kuat didukung wawasannya yang sangat luas nampak dari tulisan suratnya kepada George W. Bush dan wawancaranya dengan Harian Der Spiegel Jerman. Sayang, tidak banyak dikupas mengenai peran Ahmadinejad sebagai kepala keluarga. Mungkin terkesan jadi selebritis jika banyak membahas wilayah kehidupan pribadinya. Namun jika ada, buku ini akan menjadi lebih komplet.

Sosok Ahmadinejad memang sungguh fenomenal; dianggap sebagai ultrafundamentalis yang berbahaya di satu pihak, namun dielu-elukan bak malaikat pelindung di pihak lainnya. Buku yang ringkas ini bisa menjadi rujukan bagi siapa saja yang ingin menyelami secara mendalam siapa sebenarnya diri yang memiliki nama kecil Mahmud Saborjihan.

  Jumat, Februari 23, 2007

Teori Intranet (0): Prakata


Sumber: Laporan Tugas Akhir "Penggunaan Program Cold Fusion® sebagai Sarana Pengembangan Layanan Informasi Database Berbasis Intranet di PT Caltex Pacific Indonesia" oleh Robby Yoga Prakasya

Adalah hal yang aneh jika mencoba membayangkan era globalisasi ini tanpa dukungan komunikasi, komunikasi dari bentuknya yang paling sederhana sampai yang paling kompleks telah memperlihatkan suatu produk budaya yang tidak tertandingi, sesuatu yang membedakan manusia dengan bentuk kehidupan lain di muka bumi ini. Apalagi jika berbicara mengenai media telekomunikasi, dari semenjak Faraday dan Oersted yang memperlihatkan kepada dunia hubungan kelistrikan dan kemagnetan sampai Graham Bell dan Marconi yang memperlihatkan wujud nyatanya dalam telepon dan radio, peradaban telah berkali-kali terbelalak menyaksikan kemajuan tak terduga yang diraih oleh umat manusia dan budayanya.

Dalam beberapa dasawarsa terakhir ini pula dunia telah menyaksikan kehandalan manusia dalam menciptakan peralatan yang mungkin beberapa tahun sebelumnya tampak tidak mungkin. Teknologi telah membuktikan bahwa dengan dua state saja, dapat disimulasikan setiap sistem simbol fisik apapun. Teknologi tersebut adalah teknologi komputer.

Pada awalnya komputer-komputer yang ada adalah komputer mainframe yang sangat mahal, yang hanya mampu dibeli oleh institusi besar, dengan peralatan yang sangat rentan terhadap kegagalan. Kemudian terjadilah sebuah revolusi dengan dihasilkannya IC (integrated circuit), suatu chip kecil yang berkemampuan sama dengan ribuan bahkan jutaan transistor. Revolusi ini membuat harga komputer menurun drastis, sehingga seperti yang terlihat dewasa ini, komputer yang diperuntukkan untuk perorangan (pribadi) --PC (Personal Computer)-- justru lebih banyak dari komputer-komputer super. Perusahaan-perusahaan pun lebih banyak menggunakan komputer model ini karena lebih efisien.

Namun seperti biasa "kemalasan adalah ibu dari teknologi", orang-orang tetap saja tidak puas dengan begitu saja, timbul ide bagaimana kalau beberapa komputer dapat dihubungkan agar dapat menggunakan sumber daya yang ada secara bersama-sama dan pertukaran data semakin cepat, bukankah hal itu akan menambah efisiensi dan efektivitas kerja serta lebih murah? Dari pemikiran itu timbulah konsep LAN (Local Area Network) yaitu beberapa komputer yang saling berbagi sumber daya yang terbatas dalam area lokal. Dengan adanya keterhubungan (komunikasi) ini komputer-komputer dapat saling berbagi data, bertukar data dan memanfaatkan sumber daya (resource) yang sama secara bersama-sama.

Manusia tidak berhenti di situ, timbul lagi pemikiran untuk menghubungkan LAN-LAN yang telah ada tadi untuk membentuk jaringan yang lebih besar. Dan teknologi jaringan saat ini telah memperlihatkan bagaimana Internet dengan World Wide Web-nya telah memperkecil dunia, dengan menghilangkan jarak antara individu; semuanya serba global, globalisasi.

Seiring dengan perkembangan tersebut, muncul beberapa kepentingan dari beberapa organisasi atau perusahaan untuk memiliki suatu jaringan internal tersendiri. Jaringan tersebut merupakan pengembangan dari teknologi Internet, dengan tetap menggunakan seluruh fasilitas dan kemampuannya, dalam lingkup penggunaan yang terbatas. Jaringan ini dilengkapi dengan fasilitas security (keamanan) dan hanya orang tertentu (biasanya orang di dalam organisasi atau perusahaan tersebut) yang mempunyai akses di dalam jaringan internal tersebut. Jaringan internal tersebut dikenal dengan nama Intranet.

  Selasa, Februari 20, 2007

Sinopsis Buku: Enneagram of Parenting


Sumber: BukuKita.COM

Detail Buku
Judul: Enneagram of Parenting
ISBN: 979-16-0017-1
Penulis: Elizabeth Wagele
Penerbit: Serambi
Terbit: Mei 2006
Isi: 214 halaman




Tiap anak itu unik. Biarkan Anak Anda tumbuh sehat dan hebat sesuai dengan keunikannya. Polanya samakan dengan ENNEAGRAM, perhatikan!

... mudah dicerna dan menyenangkan ...

Elizabeth Wagele --salah seorang penulis buku laris "Enneagram, Mengenal 9 Tipe Kepribadian Manusia dengan Lebih Asyik"-- kembali menunjukkan betapa Enneagram dapat membantu kita menjadi orangtua yang lebih baik. Dengan kartun yang menceriakan dan penjelasan yang sederhana dan efektif, ia berhasil memudahkan pembaca memahami sembilan gaya perilaku anak dan sepuluh masalah umum pada tiap gaya anak itu, seperti kebiasaan belajar, makan, tidur, dan pergaulan. Menarik sekali, Wagele menyuguhkan saran positif dan solusi praktis untuk tiap masalah itu. Tak kalah berharganya, ia juga menyajikan satu bab khusus tentang dua puluh masalah tambahan dan suatu bab yang mencerahkan dan menghibur ihwal sembilan tipe orangtua. Kaya wawasan dan informatif, buku ini bakal membantu Anda mengenal karakter unik tiap anak dan menuntun Anda membesarkan mereka dengan cara yang lebih tepat, kreatif, dan efektif.

Apakah anak Anda menunjukkan salah satu dari gaya-gaya perilaku berikut ini?
No. 1 - Perfeksionis ingin melakukan segalanya dengan benar dan sering mengkritik diri sendiri.
No. 2 - Penolong ingin membantu dan disukai, sering menutupi perasaan dan kebutuhannya sendiri.
No. 3 - Pengejar Prestasi terdorong untuk tampil dengan baik dan mendapat persetujuan.
No. 4 - Romantis bersifat sensitif, sering dramatis dan butuh merasa istimewa.
No. 5 - Pengamat penuh rasa ingin tahu, ingin memahami segalanya, dan biasanya pemalu.
No. 6 - Pencemas selalu waspada, mencari keamanan, dan mungkin takut atau menentang sesuatu yang tidak diketahuinya.
No. 7 - Petualang mengejar sesuatu yang baru dan menyenangkan, sering menunjukkan perhatian yang hanya sepintas-lalu.
No. 8 - Pejuang kuat, energik, dan sering kali agresif.
No. 9 - Pendamai ingin agar setiap orang merasa senang dan menghindari konflik.

  Senin, Februari 19, 2007

Pantang Menyerah


Berikut petikan e-mail yang pernah saya terima sekitar 5-6 tahun yang lalu. Saya lupa dari mana asalnya, tapi yang jelas isinya masih relevan untuk saya share di media ini.

Tahukah Anda?
Di bawah ini ada sebuah daftar kegagalan dari orang yang semasa hidupnya mengalami banyak tantangan dan badai.

1831 - Ia mengalami kebangkrutan dalam usahanya.
1832 - Ia menderita kekalahan dalam pemilihan tingkat lokal.
1833 - Ia kembali menderita kebangkrutan.
1835 - Istrinya meninggal dunia.
1836 - Ia menderita tekanan mental sedemikian rupa, sehingga hampir saja masuk rumah sakit jiwa.
1837 - Ia menderita kekalahan dalam suatu kontes pidato.
1840 - Ia gagal dalam pemilihan anggota senat Amerika Serikat.
1842 - Ia menderita kekalahan untuk duduk di dalam kongres Amerika Serikat.
1848 - Ia kalah lagi di kongres Amerika Serikat.
1855 - Ia gagal lagi di senat Amerika Serikat.
1856 - Ia kalah dalam pemilihan untuk menduduki kursi wakil presiden Amerika Serikat.
1858 - Ia kalah lagi di senat Amerika Serikat.
1860 - Ia akhirnya menjadi presiden Amerika Serikat.

Siapakah dia? Namanya ialah Abraham Lincoln.

Kalau orang lain yang mengalami demikian banyak kegagalan mungkin ia sudah mundur secara teratur. Tetapi Lincoln maju terus, kata mundur sama sekali tidak ada di otaknya. Akibatnya ia kemudian mencapai suatu sukses yang luar biasa.

  Jumat, Februari 16, 2007

Situs Kami Resmi Aktif (Kembali!)


Eureka! akhirnya ketemu juga...
Cukup memakan waktu juga mencoba-coba melakukan sesuatu tanpa bekal ilmu & dasar teori yang memadai. Pengaturan DNS yang terlihat sederhana ternyata prakteknya penuh lika-liku. Butuh waktu lebih dari satu minggu semenjak pengaktifan fitur Managed DNS untuk memahaminya secara komprehensif. Tentunya dengan puluhan referensi dan beberapa kali trial & error mengubah-ubah nilai A, CNAME, NS...

Dan pagi tadi pencarian pun berakhir, situs kami di www.robbiesfamily.net resmi aktif (kembali!).

Masih dengan tampilan ala blogger. Kami putuskan tetap menggunakan blogger dibanding script aplikasi blog lainnya dengan alasan administrasinya yang super simpel dan tidak terlalu banyak kustomisasi. Tinggal arahkan setting publishing-nya ke custom domain, dan selesai!

  Rabu, Februari 14, 2007

Hari Kasih Sayang??


Omong-omong tentang valentine's day ato hari kasih sayang... Kenapa ya harus ada hari khusus untuk merayakan kasih sayang? Bukankah kasih sayang harusnya sudah menjadi tabiat dasar manusia yang dilakukan setiap waktu?

Miris rasanya untuk saat ini merayakan hari kasih sayang di tengah-tengah bencana, musibah serta beberapa kejadian aktual lain yang terjadi di sekitar kita. Pertanyaannya: Sudahkah tercermin perilaku kasih sayang? Apakah kasih sayang memang sudah betul-betul dilakukan?

Seharusnya tidak akan ada bencana longsor maupun banjir jika memang ada kasih sayang kita terhadap alam dan lingkungan; seharusnya tidak akan ada ketidakadilan dan kesewenang-wenangan jika memang ada kasih sayang dari pembesar-pembesar negeri ini terhadap rakyatnya (baca: rakyat kecil); seharusnya tidak akan ada saling mencurigai, menyalahkan,
menyakiti, memerangi bahkan saling bunuh jika memang ada kasih sayang antar sesamanya; seharusnya.....

Jadi, valentine's day?? Bagi kami nggak perlu tuh...
Cukup perlihatkan kasih sayang kita dengan perbuatan nyata setiap waktu, itu yang perlu!!